Definisi: Pribadi yang
Mahatinggi, nama khas-Nya ialah Yehuwa. Bahasa Ibrani menggunakan
istilah-istilah untuk ”Allah” yang menyatakan gagasan kekuatan, juga keagungan,
wibawa, dan keluhuran. Bertentangan dengan Allah yang benar, ada allah-allah
palsu. Beberapa di antaranya menetapkan diri sendiri sebagai ilah-ilah; yang
lain-lain dijadikan objek-objek pemujaan oleh orang-orang yang melayani mereka.
Apakah ada alasan yang kuat untuk percaya
kepada Allah?
Mz. 19:1: ”Langit menyatakan kemuliaan Allah; dan angkasa menceritakan
pekerjaan tangannya.”
Mz. 104:24: ”Betapa banyak pekerjaanmu, oh, Yehuwa! Semuanya itu kaubuat
dengan hikmat. Bumi penuh dengan hasil kerjamu.”
Rm. 1:20: ”Sifat-sifatnya yang tidak kelihatan, . . . jelas
terlihat sejak penciptaan dunia, karena sifat-sifat tersebut dipahami melalui
perkara-perkara yang diciptakan.”
Majalah New Scientist mengatakan, ”Pandangan kaum awam
tetap ada—bahwa ilmuwan-ilmuwan ’menyangkal’ agama. Ini adalah suatu pandangan
yang pada umumnya mengharap bahwa para ilmuwan adalah orang-orang yang tidak
beriman; bahwa Darwin telah memalu paku terakhir pada peti mati Allah; dan
bahwa serentetan pembaruan yang bersifat ilmiah dan teknis sejak itu telah
meniadakan kemungkinan adanya suatu kebangkitan. Ini adalah pandangan yang
sangat keliru.”—26 Mei 1977, hlm. 478.