Senin, 25 November 2013

Alkitab—Apakah yang Kita Miliki Sudah Lengkap?

 
PERISTIWA ini terjadi pada musim dingin di Mesir Hulu 40 tahun yang lalu. Seorang petani Arab sedang menggali untuk mendapatkan tanah yang subur. Tetapi, ia malahan menemukan sesuatu yang mengejutkan. Beliungnya menghantam benda keras—sebuah tempayan tanah liat. Di dalamnya ditemukan 13 jilid buku bersampul kulit yang berasal dari abad kedua M. Namun, baru pada tahun 1955 penemuan arkheologi ini mulai membuat berita-berita utama yang hebat. Dan penemuan ini masih menimbulkan kegemparan di kalangan para pembaca Alkitab, karena beberapa orang menganggap bahwa buku yang ditemukan ini memuat ucapan-ucapan Yesus yang bersifat rahasia.

”Ini adalah perkataan-perkataan rahasia yang diucapkan oleh Yesus yang Pernah Hidup dan ditulis oleh Saudara Kembar, Yudas dan Tomas.” Demikian kata-kata pembukaan dari The Gospel According to Thomas (Injil Tomas), salah satu dari ke-48 dokumen agama Gnostik yang berbeda-beda yang diketemukan di lereng sebuah bukit di Mesir. Sewaktu memberi komentar tentang hal ini, Helmut Koester dari Sekolah Tinggi Teologia Harvard mengatakan bahwa injil Tomas akan menyediakan bahan baru yang penting untuk memahami ajaran-ajaran Yesus. Namun apakah memang demikian? Apakah ada hikmat rahasia yang penting bagi iman anda yang telah hilang dari Alkitab? Atau apakah Alkitab sudah lengkap? Menghadapi pertanyaan-pertanyaan semacam itu, bagaimana jawaban anda?

Saksi-Saksi Yehuwa percaya bahwa Alkitab sudah lengkap. Surat Paulus yang kedua kepada Timotius pasal 3, ayat 16 dan 17, dengan jelas menyatakan kebenarannya. Bunyinya, ”Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.”


Dari pengalaman, Saksi-Saksi Yehuwa telah belajar bahwa tidak ada kesenjangan (gap) atau bagian yang hilang dalam Alkitab mengenai pernyataan maksud-tujuan Allah atau dalam menyediakan nasihat yang dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari. Kitab ini menceritakan kepada mereka mengapa kita ada di sini dan apa tujuan kita. Singkatnya—Alkitab sudah lengkap



Kanon AlkitabSebuah Katalogus yang Lengkap

Mengapa Saksi-Saksi Yehuwa dapat yakin bahwa tak ada satu buku pun yang penting yang telah hilang dari Alkitab? Karena ada seperangkat katalogus untuk tulisan-tulisan terilham yang ”bermanfaat untuk mengajar”, yang sering disebut sebuah kanon. (2 Timotius 3:16) Pada mulanya, kata ”kanon” memaksudkan sebuah buluh yang digunakan sebagai alat pengukur. Kanon Alkitab berarti kumpulan buku yang sudah diakui keasliannya, terilham oleh Allah dan patut digunakan sebagai sebuah mistar untuk mengukur iman, ajaran, dan tingkah laku.

Daftar resmi untuk Alkitab Ibrani (sering disebut Perjanjian Lama) telah ditetapkan pada akhir abad kelima S.M. Yesus Kristus dan rasul-rasulnya menggunakan hanya buku-buku dari katalogus ini saja sewaktu mengutip ayat-ayat. Karena itu, Saksi-Saksi Yehuwa mengikuti pola yang sama dalam mengutip ayat-ayat di Kitab Ibrani. Tetapi bagaimana halnya dengan apa yang disebut Perjanjian Baru, atau Alkitab Yunani Kristen?

Bukti-bukti tentang sebuah daftar yang sah dari tulisan-tulisan Alkitab Yunani Kristen sudah mulai menumpuk sejak tahun 90-100 M. Dan menjelang akhir abad kedua, pastilah kanon Alkitab Yunani Kristen telah selesai. Sedikitnya, ada 16 katalogus menonjol yang terdahulu dari Alkitab Yunani Kristen, mulai dari Fragmen Muratoria tahun 170 M. sampai Konsili Ketiga di Karthago tahun 397 M. Selain itu, naskah-naskah dari bagian Alkitab ini dalam bahasa aslinya (Yunani) berjumlah lebih dari 5.200. Tidak ada dokumen kuno lain yang mendapat dukungan yang begitu baik. Karena itu, Saksi-Saksi Yehuwa menganggap Alkitab Yunani Kristen sudah lengkap. Tetapi lebih banyak bukti dibutuhkan untuk memuaskan Saksi-Saksi Yehuwa.

Daftar-daftar buatan manusia bukan alasan utama bagi Saksi-Saksi Yehuwa untuk menerima sebuah buku sebagai kanon. Mereka mencari bukti dari Alkitab itu sendiri. Inilah apa yang mereka cari:

Isi yang membuktikan adanya ilham dari roh suci Allah.

Nasihat menentang takhyul, demonisme, dan penyembahan makhluk.

Keselarasan penuh dengan bagian-bagian Alkitab lainnya.

Berita yang mengarahkan orang-orang kepada ibadat Yehuwa dan membangkitkan penghargaan yang dalam terhadap karya dan maksud-tujuanNya.

Daya tarik untuk mengasihi dan melayani Allah.

Keserasian dengan ”contoh ajaran yang sehat” dari Allah dan keselarasan dengan ajaran-ajaran Yesus Kristus.—2 Timotius 1:13.



Tulisan-Tulisan Gnostik Bertentangan dengan Alkitab

Saksi-Saksi Yehuwa tidak menemukan salah satu dari bukti-bukti ini dalam tulisan-tulisan Gnostik. Kaum Gnostik yang mistik berkembang selama dua abad pertama M. dan mengakui mempunyai pengetahuan ilahi yang bersifat rahasia, atau gnosis. Mereka menantang orang-orang Kristen yang sejati dalam soal siapa yang memiliki ajaran-ajaran dan tulisan-tulisan yang benar dari Yesus dan murid-muridnya. Apakah buku-buku Gnostik memberikan keterangan yang perlu untuk menguatkan iman seorang Kristen? Tidak.

Ensiklopedia-ensiklopedia dan kebanyakan sarjana Alkitab mencap tulisan-tulisan Gnostik bukan saja bersifat apokrifa (tidak kanonik) tetapi juga pseudepigraphic (secara salah dikenakan atas para penulis Alkitab). Seperti dilaporkan dalam Psychology Today, Andrew M. Greeley, seorang imam Katolik Roma dan profesor sosiologi di Universitas Arizona mengatakan, ”[Buku-buku Gnostik] tidak mungkin menarik bagi orang-orang biasa yang mengharapkan bantuan agama untuk mengatasi problem-problem kehidupan dan bukan penyangkalan terhadap pentingnya kehidupan.” Dan sewaktu Greeley membandingkan injil-injil Gnostik dengan injil-injil Alkitab, ia berkesimpulan, ”Tokoh Yesus dalam [injil] Gnostik kadang-kadang membingungkan, kadang-kadang tidak dapat dimengerti dan kadang-kadang tidak lebih dari pada sesuatu yang agak mengerikan.”

Ada jurang yang lebar antara ajaran-ajaran injil Gnostik dengan Injil-Injil Alkitab. Kesenjangan ini khususnya jelas bila anda membandingkan ajaran-ajaran Gnostik dengan Alkitab berkenaan Allah, kebangkitan, dan keselamatan. Tetapi, ada persamaan antara Gnostikisme, filsafat Yunani kuno, Budhisme, dan Hinduisme.

Penulis-penulis Gnostik melukiskan Yesus sebagai tokoh yang berbeda sekali dengan yang digambarkan oleh penulis-penulis Alkitab. Injil Gnostik dari Filipus (Gospel of Philip) menggambarkan Maria Magdalena sebagai rekan Yesus yang paling intim dan menyatakan bahwa ”Yesus [sering] mencium pada [bibirnya]”. Tidak heran Encyclopaedia Britannica menyatakan, ”Etika Gnostik berkisar pada paksaan untuk persetubuhan bebas sampai pantangan yang ekstrim.”

Tak Ada Kesenjangan dalam Menyatakan Maksud-tujuan Allah

Dari pasal pembukaan Alkitab sampai pasal penutup, maksud-tujuan Allah untuk bumi dan penduduknya dengan jelas disingkapkan. Kisahnya dimulai ketika Allah memberkati dua orang yang yang hidup di daerah firdaus yang terbatas dan berakhir dengan Allah memberkati jutaan orang yang tak terhitung banyaknya yang akan hidup dalam suatu firdaus seluas bumi. Dan ke-1.187 pasal yang terdapat di antaranya secara progresif menyingkapkan bagaimana Allah akan memberkati umat manusia dan bagaimana kita dapat ikut dalam maksud-tujuan ilahi. Alkitab menceritakan ini semua tanpa menghilangkan satu bagian pun dari keterangan penting sehingga harus dilengkapi oleh dokumen lain.

’Ini semua memang baik dan benar,’ anda mungkin berkata, ’namun apakah nasihat Alkitab lengkap dan praktis bagi hidup saya sekarang?’

Tak Ada Kesenjangan dalam Menyediakan Nasihat yang Dibutuhkan

Saksi-Saksi Yehuwa memandang Alkitab sebagai pedoman yang lengkap untuk kehidupan sehari-hari. Kebutuhan pokok dari orang-orang dewasa ini sama seperti di jaman Alkitab. Bagaimana Alkitab memenuhinya? Mari kita periksa:

KELUARGA—”Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia. Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.”—Kolose 3:18-21.

KEPUTUSAN—”Kaulihat orang yang cepat dengan kata-katanya; harapan lebih banyak bagi orang bebal dari pada bagi orang itu.” ”Akuilah [Allah] dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan [Yehuwa] dan jauhilah kejahatan.”—Amsal 29:20; 3:6, 7.

DEPRESI—”Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”—Filipi 4:6, 7.

KEPUASAN—”Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.”—1 Timotius 6:6-8.

PERSAHABATAN—”Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara.” ”Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.”—Amsal 18:24; Efesus 4:32.

Dari tinjauan singkat ini, dapatkah anda mengerti mengapa Saksi-Saksi Yehuwa percaya bahwa Alkitab sempurna dalam menyediakan pedoman untuk kehidupan? Banyak orang berpendapat demikian. Misalnya, berikut ini kesimpulan yang dicapai seseorang setelah menyelidiki Alkitab:

”Saya merasa bahwa Alkitab dan nasihatnya lebih praktis dan jauh lebih unggul dari apapun yang pernah saya pelajari di perguruan tinggi. Walaupun menjadi penasihat SMA dengan gelar Sarjana Muda dan Sarjana Penuh dan telah membaca banyak buku mengenai kesehatan mental dan psikologi, saya mendapati bahwa nasihat Alkitab untuk hal-hal seperti membina perkawinan yang sukses, cara menanggulangi kenakalan remaja, cara memperoleh dan memelihara persahabatan, jauh lebih unggul dari apapun yang telah saya baca atau pelajari di perguruan tinggi.”

Mengapa banyak orang meragukan kelengkapan Alkitab? Bagi beberapa orang, mungkin karena tidak mengadakan penyelidikan yang sehat tentang fakta-faktanya. Bagi orang lain, mungkin karena suatu keinginan yang tersembunyi untuk melepaskan diri dari tanggung jawab. Maka, penting untuk memperhatikan nasihat Paulus kepada Timotius, ”Peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah . . . pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan, karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian telah menyimpang dari iman.”—1 Timotius 6:20, 21.

Penemuan-penemuan ilmu purbakala akan terus berlangsung, dan beberapa mungkin menambah pengertian kita berkenaan sejarah Alkitab. Tetapi tidak ada satu penemuan pun dapat membuktikan atau menyangkal kebenaran Alkitab. Alkitab mempertahankan kebenarannya sendiri. Tentu saja, kita masing-masing harus memutuskan apakah kita akan mempercayai apa yang Paulus tulis, ”Sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.” (Galatia 1:8) Mengenai Saksi-Saksi Yehuwa, mereka sudah mempunyai pendirian tetap. Bagi mereka Alkitab sudah lengkap.
[Catatan Kaki]
Untuk keterangan tambahan mengenai kanoniknya Alkitab Ibrani dan Alkitab Yunani Kristen, lihat ”Segenap Alkitab Diilhamkan Allah dan Bermanfaat”, halaman 363-387, yang diterbitkan oleh Lembaga Alkitab dan Risalat Menara Pengawal, New York, Inc.

[Blurb di hlm. 26]

Apakah injil-injil Gnostik benar-benar memuat ucapan-ucapan rahasia dari Yesus?

[Kotak di hlm. 28]

Maksud-tujuan Allah yang Disingkapkan

Mengapa kita ada di sini

Mengelola bumi Firdaus; mentaati dan beribadat kepada Allah Yehuwa; mengasihi sesama.—Kej. 1:28; Pkh. 12:13; Luk. 10:27

Tujuan kita

Hidup selama-lamanya dengan kesehatan yang sempurna di bumi Firdaus yang penuh perdamaian; dipersatukan kembali dengan orang-orang yang kita kasihi yang telah meninggal.—Why. 20:12, 13; 21:3, 4

Cara Allah mewujudkannya

Pemerintahan yang adil-benar dari Kristus akan menyingkirkan kejahatan dari muka bumi; membangkitkan orang mati.—Luk. 1:32, 33; Yoh. 11:25; Why. 11:17, 18

[Tabel di hlm. 27]

Perbandingan Ajaran-Ajaran Gnostik dengan Alkitab

GNOSTIK ALKITAB

Yehuwa pribadi yang tak Yehuwa satu-satunya Allah

berarti (dewa tingkat sejati yang harus disembah.

rendah), harus ditolak —Yoh. 17:3; Luk. 4:8

Kebangkitan bukan Kebangkitan suatu hal

kenyataan, hanya kiasan yang nyata, orang mati

dari saat mendapat akan dibangkitkan.

penerangan —Yoh. 5:28, 29; 11:11-45

Keselamatan hanya Keselamatan hanya

melalui pengetahuan melalui korban Kristus.

diri sendiri —Mat. 20:28; Yoh. 3:16;

Kis. 4:12



Ular di Eden, merupakan Setan pendusta dan

prinsip dan hikmat pembunuh yang pertama.

ilahi —Yoh. 8:44; Kej. 3:4

Hawa pemberi kehidupan, Yehuwa Pemberi Kehidupan,

instruktur dari Adam Instruktur dari Adam.

—Mat. 19:4; Kej. 2:16



Setan penyelenggara Yehuwa penyelenggara

perkawinan dan perkawinan dan memberkati

perkembangbiakan perkembangbiakan—Mat. 19:4-6;

Kej. 1:28; 2:22



[Keterangan Gambar di hlm. 25]

Institute for Antiquity and Christianity, Claremont, California, U.S.A.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar